AddThis

Share |

Rabu, 17 Maret 2010

CONTOH PROPOSAL "ANALISA BRAND"

PENAWARAN KONSEP EVENT DAN ANALYSIS BRAND MENYAMBUT PILKADA PASURUAN 2008

 LATAR BELAKANG
Promosi pada jaman modern saat ini memberi peluang tinggi dalam meningkatkan volume penjualan dan merupakan sarana paling efektif dalam rangka membangun komunikasi dengan konsumen. Promosi merupakan suatu upaya pengenalan, penguatan dan pembentukan pencitraan (image) dari suatu merk (brand). Salah satu media promosi diantaranya berbentuk penyelenggaraan acara (Event) baik yang berupa rangkaian acara maupun acara yang berdiri sendiri.
Moment Pilkada tahun 2008 melibatkan beberapa kandidat calon Bupati, dalam konteks Brand Management seorang kandidat adalah sebuah merk yang perlu dikenalkan, ditanamkan dan dibentuk pencitraannya terhadap konstituen yang akan menyalurkan suaranya. Sehingga dengan pencitraan yang positif dari seorang kandidat Bupati diharapkan mampu mempengaruhi prilaku pemilih pada pelaksanaan Pilkada tersebut.
Pembangunan pencitraan yang positif dari seorang kandidat diantaranya dengan menyelenggarakan acara-acara dan diikiuti oleh penyebaran media promosi yang lain seperti stiker dan lain-lain. Tujuan dari diadakannya event tersebut adalah untuk mengenalkan, mendekatkan, dan membentuk image positif terhadap para calon pemilih (voter). Pada akhirnya dengan pencitraan yang positif dari seorang kandidat akan mendatangkan respon dari pemilih berupa penyaluran suaranya pada pelaksanaan pilkada kepada sang kandidat yang bersangkutan.

 BRAND ANALYSIS BERDASARKAN PEMETAAN SEMENTARA
Hasil pemetaan sementara kondisi sosial politik untuk segmentasi konstituen usia 17 – 24 tahun / pemilih pemula diwilayah timur dan wilayah selatan pasuruan adalah sebagai berikut :
1) Klasifikasi status :
• Pelajar / Mahasiswa
• Santri
• Pekerja/pengangguran
2) Saluran organisasi
• Sekolah / universitas
• Pondok pesantren
• Wadah kepemudaan
3) Klasifikasi kelompok pemilih
a. Kelompok pemilih tetap (fix voter)
Kelompok ini terdiri dari kelompok pemilih (voter) yang tergabung atau menjadi anggota dalam organisasi-organisasi grass root dari saluran-saliran tetap yang dikuasai oleh kandidat besangkutan.
Bagian lain dari kelompok pemilih tetap adalah kelompok politik patron-client, kelompok ini berkembang dengan pola seragam dan dipengaruhi kuat oleh patron (panutan). Pola prilaku pemilih pada kelompok ini dipengaruhi berdasarkan sikap politik yang diambil oleh sang patron contohnya: kelompok/jamaah islam ataupun santri dalam suatu pondok pesantran yang prilaku memilihnya tergantung dari dawuh sang kyai.
b. Kelompok pemilih mengambang (swinging voter)
Kelompok pemilih ini terdiri dari pemilih dengan pilihan rasional (rational choice) dan para pemilih apatis. Contohnya mahasiswa, pelajar dan umum.













 KONSEP EVENT YANG DITAWARKAN BERDASARKAN HASIL ANALISA SEMENTARA
Hasil analisa sementara yang dilakukan untuk segemntasi konstituen yang bisa dijadikan target infiltrasi brand adalah sebagai berikut :
Analisa wilayah timur
1 ) Berdasarkan klasfikasi status
• Pelajar : 20%
• Santri : 30%
• Pengangguran : 60%

2) Berdasarkan saluran organisasi:
• Sekolah : 20%
• Pondok Pesantren : 45%
• Wadah Kepemudaan : 35%

3) Klasifikasi kelompok pemilih
• Kelompok pemilih tetap (fix voter) : 64%
• Kelompok pemilih mengambang (swinging voter) : 36%

4) Sistematika infiltrasi Political Brand :
a. Pengenalan
b. Penguatan
c. Pencitraan

5) Segmentasi konstituen yang menjadi target infiltrasi brand adalah pemilih yang termasuk dalam :
a. Klasifikasi status :
 Pelajar/ Mahasiswa
 Pengangguran
b. Saluran Organisasi
 Sekolah
 Wadah Kepemudaan
c. Klasifikasi kelompok pemilih
 Kelompok pemilih mengambang (swinging voter), dengan pertimbangan kelompok ini terdiri dari calon pemilih yang masih bisa dipengaruhi oleh pencitraan sebuah merek politik.
6) Konsep general infiltrasi Brand
Konsep general yang dipakai adalah konsep Bola salju (snow ball) dimana konsep ini pada tataran teknis berupa rangkaian acara dengan tema yang sama yakni Gen X Anti Narkoba, dilaksanakan secara berangkai, dari acara kecil ke acara puncak yang melibatkan pusat-pusat area yang menjadi konsentrasi massa. Konsep ini diharapkan pada akhirnya menciptakan pencitraan yang utuh dan tertanam kuat seorang kandidat terhadap konstituennya.
Tahapan infiltrasi brand yang dilalui antara lain Pengenalan, Penguatan dan Pencitraan dari sang kandidat. Untuk lebih konkritnya kami sajikan jadwal acara sebagai berikut :
No Program Jadwal Waktu Bulan Tempat Infiltrasi
Mulai Selesai
1 Parade albanjari dan qasidah Minggu ke-4 Desember Lap Winongan Pengenalan
2 Kompetisi footsal I Minggu ke-1 Januari Lap SMUN Grati Penguatan
3 Kompetisi footsal II Minggu ke-3 Januari Lap Grati Penguatan
4 Kompetisi footsal III Minggu ke-1 Februari Pasrepan Penguatan
5 Kompetisi footsal IV Minggu ke-3 Februari Kraton Penguatan
6 Final kompetisi Minggu ke-1 Maret Pohjentrek Pencitraan
7 Parade Musik Anti Narkoba Minggu ke-1 April Gondang wetan Pencitraan

A. Analisa wilayah selatan
1) Berdasarkan klasifikasi status
• Pelajar : 50%
• Santri : 15%
• Pengangguran : 20%
• Pekerja : 15%

2) Berdasarkan saluran organisasi:
• Sekola : 40%
• Pondok Pesantren : 20%
• Wadah Kepemudaan : 10%
• Industri : 30%

3) Klasifikasi kelompok pemilih
• Kelompok pemilih tetap (fix voter) : 52%
• Kelompok pemilih mengambang (swinging voter) : 48%

4) Sistematika infiltrasi :
• Pengenalan
• Penguatan
• Pencitraan
5) Segmentasi konstituen yang menjadi target infiltrasi brand adalah pemilih yang termasuk dalam :
a. Klasifikasi status :
 Pelajar/Mahasiswa
 Pekerja/Pengangguran
b. Saluran Organisasi
 Sekolah
 Wadah Kepemudaan
 Wadah Organisasi Pekerja
c. Klasifikasi kelompok pemilih
 Kelompok pemilih mengambang (swinging voter), yang termasuk dalam klasifikasi pemilih mengambang di wilayah selatan mencapai 48%. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan wilayah timur. Sehingga penanaman pencitraan diprediksikan bisa lebih maksimal bila di sajikan dalam bentuk event-event yang lebih beragam ataupun lebih besar.
6) Konsep general infiltrasi Brand
Konsep general yanhg dipakai adalah konsep Bola salju (snow ball) dimana konsep ini pada tataran teknis berupa rangkaian acara dengan tema yang sama yaitu Gen X Anti Narkoba, dilaksanakan secara berangkai, dari acara kecil sampai dengan acara puncak yang melibatkan pusat-pusat area yang menjadi konsentrasi massa dan konsep ini diharapkan pada akhirnya menciptakan pencitraan yang utuh dan tertanam kuat terhadap kandidat. Sehingga mempengaruhi persepsi dan prilaku memilih konstituen pada pelaksanaan Pilkada nantinya.
Tahapan infiltrasi brand yang dilalui antara lain Pengenalan, Penguatan dan Pencitraan dari sang kandidat untuk lebih konkritnya kami sajikan jadwal acara sebagai berikut :
No Program Jadwal Waktu Bulan Tempat Infiltrasi
Mulai Selesai
1 Seminar anti narkoba dan free sex Minggu ke-3 Desember Purwodadi Pengenalan
2 Kompetisi footsal I Minggu ke-2 Januari SMANESA Penguatan
3 Kompetisi footsal II Minggu ke-4 Januari Penguatan
4 Parade band dan modif motor Minggu ke-2 Februari PANDAAN Penguatan
5 Audisi karnaval band Minggu ke-4 Februari Purwodadi Penguatan
6 Audisi karnaval band Minggu ke-2 Maret Sukorejo Pencitraan
7 Karnaval music on truck Gen-X anti narkoba Minggu ke-2 April Keliling Pencitraan







 PENUTUP
Demikian Proposal Penawaran Konsep Event dan Analysis Brand menyambut moment PILKADA Pasuruan 2008 yang kami coba sajikan. Sekali lagi analisis ini bersifat sementara dan digunakan untuk tujuan pragmatis semata. Kami menyadari bahwa analisis ini masih jauh dari sempurna dan membutuhkan banyak pertimbangan-pertimbangan yang lebih dalam dari pihak-pihak yang berkompeten. Harapan kami hal ini bisa dijadikan pertimbangan pada pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan event-event pada Moment PILKADA di Pasuruan 2008.


Art Director
Energi Production


Laili Rahma Dewi, S.Sos

Tidak ada komentar: