AddThis

Share |

Rabu, 17 Maret 2010

CONTOH PROPOSAL "KELAYAKAN MEREK"

ANALISA KELAYAKAN MEREK USAHA MAJALAH ON LINE ”www.BEKpasuruan.com”

I ) Deskripsi Merek Usaha
Dewasa Ini Teknologi Marketing mengalami perkembangan yang signifikan dengan berkembangnya Internet Marketing. Pada prinsipnya Internet Marketing memiliki pola yang sama dengan pola markting tradisional yang berkembang sebelumnya. Yakni sama-sama terdapat Produk / Barang yang hendak dipasarkan, media pemasaran dan target pasar yang dituju.
Teknik Marketing Off Line yang berkembang pada Bisnis Tradisional dapat kita misalkan sebagai berikut ; Produk berupa Mobil kemudian Media pemasarannya berupa Show Room, dan Target Pasar yang dituju adalah masyarakat menengah keatas disuatu wilayah tertentu.
Pada teknik marketing On Line yang dikembangkan dalam bisnis internet, dengan komponen produk yang sama yakni berupa Mobil, media Pemasarannya berupa Website / Situs dan target pasarnya adalah golongan masyarakat menengah keatas di seluruh dunia, karena dengan menggunakan media Website ini calon pembeli bisa mengakses informasi produk kita dari belahan bumi mana saja melalui internet.
Garis besar yang bisa kita ambil dengan mengadopsi Pola Marketing On Line adalah untuk menjual suatu item Produk tertentu kita tidak perlu membuka kantor pemasaran di banyak tempat, cukup dengan satu Website dan bisa menembus pasar Global.
Pertanyaan yang muncul adalah produk apa yang akan kita jual dan memiliki peluang bisnis bagus ? Salah satu alternatif yang kami ajukan adalah Majalah On Line ”www.BEKpasuruan.com” , Produk ini berupa Majalah On Line yang rubrik utamanya adalah Berita dan Iklan seputar potensi-potensi daerah Pasuruan yang bisa kita publikasikan. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan dalam Aspek-aspek Analisa Kelayakan Merek Usaha berikut ini.
II ) Aspek-aspek Analisa Kelayakan Merek Usaha Majalah
On Line ” www.BEKpasuruan.com ”

Aspek-aspek yang akan dianalisa dalam Kelayayakan Merek Usaha Majalah On Line www.BEKpasuraan.com meliputi Aspek Teknik Operasional, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Hukum, Aspek Management dan Organisasi dan yang terakhir Aspek Keuangan. Secara lebih trperinci akan diuraikan sebagai berikut :


1. Aspek Teknik Operasional
Majalah On Line www.BEKpasuruan.com teknis pengoperasiannya akan diawali dengan pengadaan fasilitas berupa Website. Beberapa variabel teknis yang harus disiapkan adalah sebagai berikut :
a) Penentuan Domain (Alamat Website)
Domain dapat dianalogikan sebagai alamat kantor sekaligus Show room dari majalah.
b) Web Hosting
Dianalogikan sebagai ukuran luas dari show room yang kita sewa. Besarnya Web hosting diukur dalam Mega Byte dan disewa dalam jangka waktu per / bulan atau per / tahun.
c) Template
Setelah memiliki alamat dan menyewa besarnya ruangan, saatnya memilih tampilan dari Website berupa template.
d) Software FTP ( File Transfer Protocol)
Software yang digunakan untuk mengirimkan semua file dari komputer kita ke server Web Hosting (Posting). Sehingga produk yang kta jual dapat kita terbitkan di Website.
e) Traffic / Lalu lintas Pengunjung Website
Traffic pada Internet Marketing sangat menentukan seberapa laku produk kita terjual. Lebih dari 82 % orang mencari informasi di internet dengan menggunakan Situs Pencari seperti google, yahoo dan MSN. Untuk mecari apapun di internet semua orang akan mengetikkan kata kunci ( Keyword ) dan situs pencari akan memberikan hasil pencarian. Oleh karena itu agar Traffic pada Website kita bagus, maka nama Website harus mengandung kata kunci seperti www.BEKpasuruan.com. Diharapkan dengan menggunakan Keyword ”BEK ” pengguna internet yang hendak mengakses Berita dan Iklan akan tersambung dengan Website kita.
Majalah On Line www.BEKpasuruan.com secara Operasional akan di Up-Date/di Posting tiap satu bulan sekali. Rubrik-rubrik yang disajikan antara lain :
1) News
a. Berita
b. Profil Tokoh
c. Feature Laporan Kegiatan



2) Advertisment
a. Perusahaan
• Iklan Produk
• Profil Usaha
• Lowongan Pekerjaan
b. Pemerintah daerah
• Iklan Layanan Masyarakat
• Sosialisasi Program Pemerintah
• Informasi tender
c. Individu
• Labour Agency
• Bursa Second Hand
2. Aspek Pasar Dan Pemasaran
Aspek Pasar dalam hal ini dikaitkan dengan Target Pasar yang akan dituju, sedangkan Pemasaran berkaitan dengan langkah awal yang diambil untuk memasarkan produk tersebut.
Ditinjau dari Aspek Pasar, media On Line di Pasuruan dengan Konsep Majalah seperti www.BEKpasuruan.com merupakan Pioner atau yang pertama kali berdiri di Pasuruan, sehingga belum terdapat Kompetitor Usaha.
Sementara untuk pengguna Internet lokal Pasuruan terdiri dari para Pelajar, Mahasiswa dan Profesional Muda. Golongan inilah yang akan menjadi Target Pasar kita, dan di sisi lain kita juga berusaha menarik minat Perusahaan-perusahaan dan Instansi Pemerintah melalui konsep-konsep Iklan maupun Berita yang disajikan.
Dengan semakin berkembangnya Pengguna internet dewasa ini kami yakin dengan pengemasan yang menarik tanpa meninggalkan aspek pasar dan pemasaran, usaha ini mampu bertahan dan berkembang di pasar lokal maupun global.
3. Aspek Hukum
Majalah On Line www.Bekpasuruan.com didirikan resmi di bawah suatu Badan Hukum berbentuk CV. Proses selanjutnya dikuatkan dengan pengajuan Surat Ijin Usaha Penerbitan (SIUP) yang diajukan ke Pengadilan Negeri setempat melalui Notaris. SIUP ini baru dapat dikeluarkan setelah CV. Tersebut telah memiliki Tanda Daftar Perusahaan dan NPWP. Biaya pengurusan SIUP menjadi satu paket (tidak dikenai biaya tambahan ) dengan pengurusan CV melalui Notaris yang di tunjuk.

4. Aspek Management dan Organisasi
Majalah On Line www.BEKpasuruan.com secara management tergabung dibawah badan usaha berbentuk CV. Sebagai cabang usaha majalah ini mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
• Pimpinan Usaha
• Pimpinan Redaksi
• Manager Keuangan
• Manager Iklan
Pimpinan Usaha bertugas dan bertanggung Jawab terhadap jalannya usaha penerbitan secara umum. Pimpinan Redaksi bertanggung jawab terhadap proses penerbitan Majalah setiap edisi. Manager Keungan Bertanggung jawab terhadap Laporan Keuangan Perusahaan. Manager Iklan bertugas dan bertanggung jawab terhadap sirkulasi iklan dan target iklan.
5. Aspek Keuangan
Aspek keuangan akan memaparkan Justifikasi Biaya Usaha yang akan dikeluarkan dalam rangka pembangunan fasilitas-fasilitas awal hingga biaya oprasional penerbitan pertama.
Justifikasi Biaya Usaha Majalah on Line www.BEKpasuruan.com
A) Pembangunan Fasilitas
• Biaya Pembuatan Website
• Biaya abondement Hosting ( 100Mb ) per tahun
• Biaya pembelian perangkat komputer
B) Kesekretariatan
• Biaya pembuatan ID Card Press
• Biaya pembuatan Seragam Liputan
• Biaya pengadaan alat tulis kantor (ATK)
C) Biaya Oprasional Terbitan Pertama
TOTAL COST PRODUCTION =



Penutup
Demikian Penawaran Konsep Usaha berdasarkan analisa Kelayakan Merek Usaha Majalah On line www.BEKpasuruan.com yang berusaha kami sajikan. Analisis ini disusun sangat sederhana dan masih memerlukan masukan-masukan dari berbagai pihak yang berkompeten. Semoga analisis ini mampu ditangkap sebagai peluang bisnis yang bagus dan segera ditindak lanjuti menjadi usaha real yang siap mendatangkan profit secara berkelanjutan.

Pasuruan, 11 Juli 2008
General Manager Energi Production




Laili Rahma Dewi, S.Sos

CONTOH PROPOSAL "ANALISA BRAND"

PENAWARAN KONSEP EVENT DAN ANALYSIS BRAND MENYAMBUT PILKADA PASURUAN 2008

 LATAR BELAKANG
Promosi pada jaman modern saat ini memberi peluang tinggi dalam meningkatkan volume penjualan dan merupakan sarana paling efektif dalam rangka membangun komunikasi dengan konsumen. Promosi merupakan suatu upaya pengenalan, penguatan dan pembentukan pencitraan (image) dari suatu merk (brand). Salah satu media promosi diantaranya berbentuk penyelenggaraan acara (Event) baik yang berupa rangkaian acara maupun acara yang berdiri sendiri.
Moment Pilkada tahun 2008 melibatkan beberapa kandidat calon Bupati, dalam konteks Brand Management seorang kandidat adalah sebuah merk yang perlu dikenalkan, ditanamkan dan dibentuk pencitraannya terhadap konstituen yang akan menyalurkan suaranya. Sehingga dengan pencitraan yang positif dari seorang kandidat Bupati diharapkan mampu mempengaruhi prilaku pemilih pada pelaksanaan Pilkada tersebut.
Pembangunan pencitraan yang positif dari seorang kandidat diantaranya dengan menyelenggarakan acara-acara dan diikiuti oleh penyebaran media promosi yang lain seperti stiker dan lain-lain. Tujuan dari diadakannya event tersebut adalah untuk mengenalkan, mendekatkan, dan membentuk image positif terhadap para calon pemilih (voter). Pada akhirnya dengan pencitraan yang positif dari seorang kandidat akan mendatangkan respon dari pemilih berupa penyaluran suaranya pada pelaksanaan pilkada kepada sang kandidat yang bersangkutan.

 BRAND ANALYSIS BERDASARKAN PEMETAAN SEMENTARA
Hasil pemetaan sementara kondisi sosial politik untuk segmentasi konstituen usia 17 – 24 tahun / pemilih pemula diwilayah timur dan wilayah selatan pasuruan adalah sebagai berikut :
1) Klasifikasi status :
• Pelajar / Mahasiswa
• Santri
• Pekerja/pengangguran
2) Saluran organisasi
• Sekolah / universitas
• Pondok pesantren
• Wadah kepemudaan
3) Klasifikasi kelompok pemilih
a. Kelompok pemilih tetap (fix voter)
Kelompok ini terdiri dari kelompok pemilih (voter) yang tergabung atau menjadi anggota dalam organisasi-organisasi grass root dari saluran-saliran tetap yang dikuasai oleh kandidat besangkutan.
Bagian lain dari kelompok pemilih tetap adalah kelompok politik patron-client, kelompok ini berkembang dengan pola seragam dan dipengaruhi kuat oleh patron (panutan). Pola prilaku pemilih pada kelompok ini dipengaruhi berdasarkan sikap politik yang diambil oleh sang patron contohnya: kelompok/jamaah islam ataupun santri dalam suatu pondok pesantran yang prilaku memilihnya tergantung dari dawuh sang kyai.
b. Kelompok pemilih mengambang (swinging voter)
Kelompok pemilih ini terdiri dari pemilih dengan pilihan rasional (rational choice) dan para pemilih apatis. Contohnya mahasiswa, pelajar dan umum.













 KONSEP EVENT YANG DITAWARKAN BERDASARKAN HASIL ANALISA SEMENTARA
Hasil analisa sementara yang dilakukan untuk segemntasi konstituen yang bisa dijadikan target infiltrasi brand adalah sebagai berikut :
Analisa wilayah timur
1 ) Berdasarkan klasfikasi status
• Pelajar : 20%
• Santri : 30%
• Pengangguran : 60%

2) Berdasarkan saluran organisasi:
• Sekolah : 20%
• Pondok Pesantren : 45%
• Wadah Kepemudaan : 35%

3) Klasifikasi kelompok pemilih
• Kelompok pemilih tetap (fix voter) : 64%
• Kelompok pemilih mengambang (swinging voter) : 36%

4) Sistematika infiltrasi Political Brand :
a. Pengenalan
b. Penguatan
c. Pencitraan

5) Segmentasi konstituen yang menjadi target infiltrasi brand adalah pemilih yang termasuk dalam :
a. Klasifikasi status :
 Pelajar/ Mahasiswa
 Pengangguran
b. Saluran Organisasi
 Sekolah
 Wadah Kepemudaan
c. Klasifikasi kelompok pemilih
 Kelompok pemilih mengambang (swinging voter), dengan pertimbangan kelompok ini terdiri dari calon pemilih yang masih bisa dipengaruhi oleh pencitraan sebuah merek politik.
6) Konsep general infiltrasi Brand
Konsep general yang dipakai adalah konsep Bola salju (snow ball) dimana konsep ini pada tataran teknis berupa rangkaian acara dengan tema yang sama yakni Gen X Anti Narkoba, dilaksanakan secara berangkai, dari acara kecil ke acara puncak yang melibatkan pusat-pusat area yang menjadi konsentrasi massa. Konsep ini diharapkan pada akhirnya menciptakan pencitraan yang utuh dan tertanam kuat seorang kandidat terhadap konstituennya.
Tahapan infiltrasi brand yang dilalui antara lain Pengenalan, Penguatan dan Pencitraan dari sang kandidat. Untuk lebih konkritnya kami sajikan jadwal acara sebagai berikut :
No Program Jadwal Waktu Bulan Tempat Infiltrasi
Mulai Selesai
1 Parade albanjari dan qasidah Minggu ke-4 Desember Lap Winongan Pengenalan
2 Kompetisi footsal I Minggu ke-1 Januari Lap SMUN Grati Penguatan
3 Kompetisi footsal II Minggu ke-3 Januari Lap Grati Penguatan
4 Kompetisi footsal III Minggu ke-1 Februari Pasrepan Penguatan
5 Kompetisi footsal IV Minggu ke-3 Februari Kraton Penguatan
6 Final kompetisi Minggu ke-1 Maret Pohjentrek Pencitraan
7 Parade Musik Anti Narkoba Minggu ke-1 April Gondang wetan Pencitraan

A. Analisa wilayah selatan
1) Berdasarkan klasifikasi status
• Pelajar : 50%
• Santri : 15%
• Pengangguran : 20%
• Pekerja : 15%

2) Berdasarkan saluran organisasi:
• Sekola : 40%
• Pondok Pesantren : 20%
• Wadah Kepemudaan : 10%
• Industri : 30%

3) Klasifikasi kelompok pemilih
• Kelompok pemilih tetap (fix voter) : 52%
• Kelompok pemilih mengambang (swinging voter) : 48%

4) Sistematika infiltrasi :
• Pengenalan
• Penguatan
• Pencitraan
5) Segmentasi konstituen yang menjadi target infiltrasi brand adalah pemilih yang termasuk dalam :
a. Klasifikasi status :
 Pelajar/Mahasiswa
 Pekerja/Pengangguran
b. Saluran Organisasi
 Sekolah
 Wadah Kepemudaan
 Wadah Organisasi Pekerja
c. Klasifikasi kelompok pemilih
 Kelompok pemilih mengambang (swinging voter), yang termasuk dalam klasifikasi pemilih mengambang di wilayah selatan mencapai 48%. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan wilayah timur. Sehingga penanaman pencitraan diprediksikan bisa lebih maksimal bila di sajikan dalam bentuk event-event yang lebih beragam ataupun lebih besar.
6) Konsep general infiltrasi Brand
Konsep general yanhg dipakai adalah konsep Bola salju (snow ball) dimana konsep ini pada tataran teknis berupa rangkaian acara dengan tema yang sama yaitu Gen X Anti Narkoba, dilaksanakan secara berangkai, dari acara kecil sampai dengan acara puncak yang melibatkan pusat-pusat area yang menjadi konsentrasi massa dan konsep ini diharapkan pada akhirnya menciptakan pencitraan yang utuh dan tertanam kuat terhadap kandidat. Sehingga mempengaruhi persepsi dan prilaku memilih konstituen pada pelaksanaan Pilkada nantinya.
Tahapan infiltrasi brand yang dilalui antara lain Pengenalan, Penguatan dan Pencitraan dari sang kandidat untuk lebih konkritnya kami sajikan jadwal acara sebagai berikut :
No Program Jadwal Waktu Bulan Tempat Infiltrasi
Mulai Selesai
1 Seminar anti narkoba dan free sex Minggu ke-3 Desember Purwodadi Pengenalan
2 Kompetisi footsal I Minggu ke-2 Januari SMANESA Penguatan
3 Kompetisi footsal II Minggu ke-4 Januari Penguatan
4 Parade band dan modif motor Minggu ke-2 Februari PANDAAN Penguatan
5 Audisi karnaval band Minggu ke-4 Februari Purwodadi Penguatan
6 Audisi karnaval band Minggu ke-2 Maret Sukorejo Pencitraan
7 Karnaval music on truck Gen-X anti narkoba Minggu ke-2 April Keliling Pencitraan







 PENUTUP
Demikian Proposal Penawaran Konsep Event dan Analysis Brand menyambut moment PILKADA Pasuruan 2008 yang kami coba sajikan. Sekali lagi analisis ini bersifat sementara dan digunakan untuk tujuan pragmatis semata. Kami menyadari bahwa analisis ini masih jauh dari sempurna dan membutuhkan banyak pertimbangan-pertimbangan yang lebih dalam dari pihak-pihak yang berkompeten. Harapan kami hal ini bisa dijadikan pertimbangan pada pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan event-event pada Moment PILKADA di Pasuruan 2008.


Art Director
Energi Production


Laili Rahma Dewi, S.Sos

CONTOH PROFIL "ENERGI Pdct - BRAND MANAGEMENT"

PROFILE
Energi Poduction adalah sebuah Event Organizer yang bergerak dalam bidang Pengelolaan Merek (Brand Management) dengan memfokuskan pada :
• Brand Management
• Promo Product
• Sampling Product
• Lounching Product
• Soft & Grand Opening
Berdiri pada tahun 2004 di Jember dan mempunyai Wilayah kerja di jember hingga tahun 2006. Energi Production adalah sebuah Management tunggal yang dikelola oleh Laili Rahma Dewi selaku General Manager dan dijalankan dengan Team Work yang berbeda-beda, dibentuk sesuai dengan kebutuhan Event Order. Sebagai bahan pertimbangan berikut kami sajikan beberapa data dari Energi Production :
I ) . Project Management List :
1. “Hang Out With Peter Pan” Gedung Soetardjo – Jember/ September 2003 / Total Cost Production Rp. 50.000.000,-
2. “Funky Break In Cafe Style” Gedung Soetardjo – Jember / Desember 2003 / Total Cost Production Rp. 15.000.000,-
3. “Konser Musik Gudang Garam 3 Wilayah Rural” Jember / Juni-Juli 2004 / total Cost Production Rp. 20.000.000,-
4. “Hang Out With SAMSON” Jember dan Situbondo / Juni-Juli 2006 / Total Cost Production Rp. 130.000.000,-
II ). Event List :
1. Panitia Seminar Ilmiah dan Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional Se-Indonesia / Universitas Jember (2003).
2. Panitia Pertemuan Regional Jawa Timur FKMHII / Unej (2003)
3. Panitia Seminar-seminar lokal Di lingkungan FISIP-Universitas Jember (2003)
4. Panitia Dies Natalis UKM Wisma Gita / FISIP-Unej (2002-2005)
5. Panitia Festifal Musik Patrol III / Jember (2003)
6. Panitia Dewa Gitar Contest / Jember (2003)
7. Art director/ Konseptor Acara dari :
• Inaugurasi FISIP-UNEJ Akt.2001-Konser Musik&Fashion Show (2003)
• Konser Musik-Funky Break In CafĂ© Style-“21 Production” (2003)
• Parade Musik My Inspiration-“UKMF Wisma Gita” (2004)
• Konser Musik Selera Pemberani Gudang Garam(tiga wilayah Rural) ”Energi Production” (2004)
8. Manager Produksi Dari :
• Konser Musik ”Peter Pan” Gedung Soetardjo – Jember (2003)
• Konser Musik ”The Rain” Gedung Soetardjo – Jember (2004)
• Konser Musik ”Hang Out With SAMSON” / Jember & Situbondo / GOR-Stadion / ”Blast Kids Production” (2006)
9. Peserta Tender ”Flanella Road Show To Jember-With Satelindo” / Surabaya (2004)
10. Brand Analist CV. Kielda Cipta Teknik / Surabaya (2006)
11. Brand Analist CV. Surya Citra Sarana / Pandaan (2007)
12. Analis Merek dan Konseptor Event PILKADA Pasuruan 2008 Target Pemilih Usia 17-25 Th.
untuk Tim Pemenangan JADI (Per-Nopember 2007)
III) Data Pengelola Energi Production
a). Data Pribadi
1. Nama : Laili Rahma Dewi
2. Jenis kelamin :
3. Warga Negara :
4. Tempat/tanggal lahir :
5. Alamat/telp :
6. Mobile phone : 3
b). Riwayat Pendidikan
No Lembaga Jurusan Ijazah Tempat
1
2
3
4
5

c). Pelatihan yang di Ikuti
1. Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJKTD) / LPMS
Fakultas Sastra-Uneversitas Jember (2003)
2. Diklat Master of Ceremony (MC) / Student Advisory
Centre (SAC)-Universitas Jember (2005)
3. Pelatihan Public Relation (PR)/HIMADITA FE Unej (2006)

d). Pengalaman Organisasi
1. Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP-UNEJ (2002-2003)
2. Ketua Delegasi PNMHII ke-XIV, Cimahi-Bandung (2002)
3. Redaktur Pelaksana Majalah PRIMA FISIP-UNEJ (2002)
4. Ketua Bidang Advokasi masyarakat dan aliansi Mahasiswa PMII / Rayon FISIP-Unej (2002-
2003)
5. Anggota UKMF Wisma Gita FISIP-UNEJ (2001-2006)
6. General Manager Energi Production (2004 - sekarang)

CONTOH SURAT PENAWARAN KONSEP

Nomor : 01 / 01LE / 2008 Pasuruan, 11 Juli 2008
Lampiran : Satu Bendel Proposal
Perihal : Penawaran Konsep Usaha Majalah On Line

Kepada : Yth. Mitra Kerja
Di Tempat

Dengan Hormat,
Bersama ini kami mengajukan Penawaran Konsep Usaha berdasarkan Analisa Kelayakan Merek Usaha Majalah On Line ”www.BEKpasuruan .com”. Kami adalah sebuah Event Organizer (EO) yang bergerak dalam bidang Brand Management (Pengelolaan Merek) dengan spesifikasi pada :
• Brand Management
• Promo Product
• Sampling Product
• Lounching Product
• Soft & Grand Opening
Berikut terlampir satu bendel Proposal yang menjelaskan detail produk dan profile kami. Demikian Surat Penawaran Konsep Usaha ini kami sampaikan atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan Terima Kasih.


Hormat Kami,
General Manager Energi Production




Laili Rahma Dewi, S.Sos

Sabtu, 06 Maret 2010

KERATON SUMENEP DAN SEJARAH ASTA TINGGI

PENELURUSAN JEJAK BINDARA SAUD
Oleh: Laili Rahma Dewi, S.Sos

Daftar Raja yang pernah memerintah di Sumenep
NO NAMA TEMPAT KERATON TAHUN KETERANGAN
1. Aria Banyak Wedi
( Aria Wiraraja ) Batuputih 1269-1292 Otak pendiri Ker. Majapahit
2. Ario Bangah( Wiraraja ) Banasare 1292-1301
3. Ario Danurwendo
( Lembu Sarenggono ) Aeng Anyar 1301-1311
4. Ario Assrapati 1311-1319
5. Panembahan Joharsari Bluto 1319-1331
6. Panembahan Mandaraga
( R. Piturut ) Keles 1331-1339
7. P. Bukabu Wotoprojo Bukabu 1339-1348
8. P. Baragung Notoningrat Baragung 1348-1358
9. R. Agung Rawit
( Secodiningrat I ) Banasare 1358-1366
10. Tumenggung Gajah Pramono
( Secodiningrat II ) Banasare 1366-1386
11. Panembahan Blongi
( Aryo Pulang Jiwo ) Bolingi / Poday 1386-1399
12. Pangeran Adipoday
(Ario Baribin ) Nyamplong / Poday 1399-1415
13. Pangeran Jokotole( P. Secodiningrat III ) Banasare 1415-1460 Pendiri Benteng Kalimo'okmelawan orang-orang Bali . Awang pendiri pintuGerbang Ker. Majapahit>
14. R. Wigonando
( P. Secodiningrat IV ) Gapura 1460-1502
15. P. Siding Purih
( P. Secodingrat V ) Parsanga 1502-1559 Patoh Takundur
16. RT. Kanduruwan Karang Sabu 1559-1562
17. P. Wetan dan P Lor 1562-1567
18. R. Keduk ( P. Keduk II ) 1567-1574
19. R. Rajasa ( P. Lor II ) 1574-1589
20. R. Abdullah( P. Cokronegoro I ) Karang Toroy 1589-1626
21. P. Anggadipa Karang Toroy 1626-1644
22. Tumenggung JaingPatih dari Sampang Karang Toroy 1644-1648
23. R. Bugan
( Tumenggung Yudonegoro ) Karang Toroy 1648-1672
24. P.T. Pulang Jiwo dan P. Sepuh Karang Toroy 1672-1678
25. P. Romo
( P. Cokronegoro II ) Karang Toroy 1678-1709
26. RT. Wiromenggolo( Purwonegoro ) Karang Toroy 1709-1721
27. R. Ahmat alias P. Jimat
( T. Aryo Cokronegoro III ) Karang Toroy 1721-1744
28. R. Alza Alias P. Lolos Karang Toroy 1744-1749 Lolos dalam penyergapan K. Lesap
29. K. Lesap Karang Toroy 1749-1750 Pimpinan sementara diserahkan T. Tirtonegoro
30. R. Ayu Tirtonegoro
R. Rasmana & Bindara Saod Pajagalan 1750-1762 Pemerintahan diserahkanpada suaminya
31. Panembahan Sumolo Asiru Pajagalan 1762-1811 Pendiri Masjid Jamik
32. Sri Sultan Abdurrahman
( Pakunataningrat I ) Pajagalan 1811-1854 Kerajaan Sumenep
33. Panembahan Moh. Saleh
( Notokusumo II ) Pajagalan 1854-1879
34. P. Mangkudiningrat
( P. Pakunataningrat II ) Pajagalan 1879-1901
35. P. Ario Prataningkusumo Pajagalan 1901-1926
36. RP. Ario Prabuwinoto Pajagalan 1926-1929



SEJARAH SUMENEP
Sejarah Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.
JAMAN PEMERINTAH KERAJAAN ARYA WIRARAJA
Arya Wiraja dilatik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269, yang sekaligus bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, banyak kemajuan yang dialami kerajaan Sumenep. Pria yang berasal dari desa Nangka Jawa Timur ini memiliki pribadi dan kecakapan/kemampuan yang baik. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang pakar dalam ilmu penasehat/pengatur strategi, analisanya cukup tajam dan terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :
- Mendirikan Majapahit b ersama dengan Raden Wijaya.
- Menghancurkan tentara Cina/tartar serta mengusirnya dari tanah Jawa.
Dalam usia 35 Tahun, karier Arya Wiraja cepat menanjak. Mulai jabatan Demang Kerajaan Singosari kemudian dipromosikan oleh Kartanegara Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Sumenep, kemudian dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Rakyan Menteri di Kerajaan Majapahit dan bertugas di Lumajang. Setelah Arya Wiraja meninggalkan Sumenep, kerajaan di ujung timur Madura itu mengalami kemunduran. Kekuasaan diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah dan keratonnya pindah dari Batuputih ke Banasare di wilayah Sumenep juga. Selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung. Dan selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya asparati. Diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari.
Selanjutnya kekuasaan dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu (Kecamatan Ambunten). Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung (Kecamatan Guluk-guluk).
PANGERAN JOKOTOLE (Pangeran Secodiningrat III)
Pangeran Jokotole menjadi raja Sumenep yang ke 13 selama 45 tahun (1415-1460). Jokotole da adiknya bernama Jokowedi lahir dari Raden Ayu Potre Koneng, cicit dari Pangeran Bukabu sebagai hasil dari perkawinan bathin (melalui mimpi) dengan Adipoday (Raja Sumenep ke 12). Karena hasil dari perkawinan Bathin itulah, maka banyak orang yang tidak percaya. Dan akhirnya, seolah-olah terkesan sebagai kehamilan diluar nikah. Akhirnya menimbulkan kemarahan kedua orang tuanya, sampai akan dihukum mati. Sejak kehamilannya, banyak terjadi hal-hal yang aneh dan diluar dugaan. Karena takut kepada orang tuanya maka kelahiran bayi RA Potre Koneng langsung diletakkan di hutan oleh dayangya. Dan, ditemukan oleh Empu Kelleng yang kemudian disusui oleh kerbau miliknya.
Peristiwa kelahiran Jokotole, terulang lagi oleh adiknya yaitu Jokowedi. Kesaktian Jokotole mulai terlihat pada usia 6 tahun lebih, seperti membuat alat-alat perkakas dengan tanpa bantuan dari alat apapun hanya dari badanya sendiri, yang hasilnya lebih bagus ketimbang ayah angkatnya sendiri. Lewat kesaktiannya itulah maka ia membantu para pekerja pandai besi yang kelelahan dan sakit akibat kepanasan termasuk ayah angkatnya dalam pengelasan membuat pintu gerbang raksasa atas pehendak Brawijaya VII. Dengan cara membakar dirinya dan kemudian menjadi arang itulah kemudian lewat pusarnya keluar cairan putih. Cairan putih tersebut untuk keperluan pengelasan pintu raksasa. Dan, akhirnya ia diberi hadiah emas dan uang logam seberat badannya. Akhirnya ia mengabdi di kerajaan Majapahit untuk beberapa lama.
Banyak kesuksessan yang ia raih selama mengadi di kerajaan Majapahit tersebut yang sekaligus menjadi mantu dari Patih Muda Majapahit. Setibanya dari Sumenep ia bersama istrinya bernama Dewi Ratnadi bersua ke Keraton yang akhirnya bertemu dengan ibunya RA Potre Koneng dan kemudian dilantik menjadi Raja Sumenep dengan Gelar Pangeran Secodiningrat III. Saat menjadi raja ia terlibat pertempuran besar melawan raja dari Bali yaitu Dampo Awang, yang akhirnya dimenangkan oleh Raja Jokotole dengan kesaktiannya menghancurkan kesaktiannya Dampo Awang. Dan kemudian kekuasaannya berakhir pada tahun 1460 dan kemudian digantikan oleh Arya Wigananda putra pertama dari Jokotole.

RADEN AYU TIRTONEGORO DAN BINDARA SAOD
Raden Ayu Tirtonegoro merupakan satu-satunya pemimpin wanita dalam sejarah kerajaan Sumenep sebagai Kepala Pemerintahan yang ke 30. Menurut hikayat RA Tirtonegoro pada suatu malam bermimipi supaya Ratu kawin dengan Bindara Saod. Setelah Bindara Saod dipanggil, diceritakanlah mimpi itu. Setelah ada kata sepakat perkawinan dilaksanakan, Bindara Saodmenjadi suami Ratu dengan gelar Tumenggung Tirtonegoro.
Terjadi peristiwa tragis pama masa pemerintahan Ratu Tirtonegoro. Raden Purwonegoro Patih Kerajaan Sumenep waktu mencintai Ratu Tirtonegoro, sehingga sangat membenci Bindara Saod, bahkan merencanakan membunuhnya. Raden Purwonegoro datang ke keraton lalu mengayunkan pedang namun tidak mengenai sasaran dan pedang tertancap dalam ke tiang pendopo. Malah sebaliknya Raden Purwonegoro tewas di tangan Manteri Sawunggaling dan Kyai Sanggatarona. Seperti diketahui bahwa Ratu Tirtonegoro dan Purwonegoro sama-sama keturunan Tumenggung Yudonegoro Raja Sumenep ke 23.
Akibatnya keluarga kerajaan Sumenep menjadi dua golongan yang berpihak pada Ratu Tirtonegoro diperbolehkan tetap tinggal di Sumenep dan diwajibkan merubah gelarnya dengan sebutan Kyai serta berjanji untuk tidak akan menentang Bindara Saod sampai tujuh turunan. Sedang golongan yang tidak setuju pada ketentuan tersebut dianjurkan meninggalkan kerajaan Sumenep dan kembali ke Pamekasan, Sampang atau Bangkalan.
PANEMBAHAN SOMALA
Bandara Saod dengan isterinya yang pertama di Batu Ampar mempunyai 2 orang anak. Pada saat kedua anak Bindara Saod itu datang ke keraton memenuhi panggilan Ratu Tirtonegoro, anak yang kedua yang bernama Somala terlebih dahulu dalam menyungkem kepada Ratu sedangkan kakaknya mendahulukan menyungkem kepada ayahnya (Bindara Saod). Saat itu pula keluar wasiat Sang Ratu yang dicatat oleh sektretaris kerajaan. Isi wasiat menyatakan bahwa di kelak kemudian hari apabila Bindara Saod meninggal maka yang diperkenankan untuk mengganti menjadi Raja Sumenep adalah Somala. Setelah Bindara Saod meninggal 8 hari kemudian Ratu Tirtonegoro ikut meninggal tahun 1762, sesuai dengan wasiat Ratu yang menjadi Raja Sumenep adalah Somala dengan gelar Panembahan Notokusumo I.
Beberapa peristiwa penting pada zaman pemerintahan Somala antara lain menyerang negeri Blambangan dan berhasil menang sehingga Blambangan dan Panarukan menjadi wilayah kekuasaan Panembangan Notokusumo I. Kemudian beliau membangun keraton Sumenep yang sekarang berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten. Selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahuhn 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau.

SULTAN ABDURRACHMAN PAKUNATANINGRAT
Sultan Abdurrachman Pakunataningrat bernama asli Notonegoro putra dari Raja Sumenep yaitu Panembahan Notokusumo I. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat mendapat gelar Doktor Kesusastraan dari pemerintah Inggris, karena beliau pernah membantu Letnan Gubernur Jendral Raffles untuk menterjemahkan tulisan-tulisan kuno di batu kedalam bahasa Melayu. Beliau memang meguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Sansekerta, Bahasa Kawi, dan sebagainya. Dan, juga ilmu pengetahuan dan Agama. Disamping itu pandai membuat senjata Keris. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat dikenal sangat bijaksana dan memperhatikan rakyat Sumenep, oleh karena itu ia sangat disegani dan dijunjung tinggi oleh rakyat Sumenep sampai sekarang.
[sumber: http://sumenep.go.id/]


SIAPAKAH BENDORO SAUD ITU
Bendoro Saud keturunan dari Pangeran Katandur. Pangeran ini cucu dari Sunan Kudus, Pangeran Katandur adalah pemimpin pertanian yang mula-mula memberi contoh bercocok tanam didesa Parsanga dan desa-desa disekitarnya dalam pertengahan abad ke- 17.

Waktu didaerah Sumenep ditimpa bencana kelaparan hujan lama tidak turun dan rakyat disibukkan oleh macam-macam peperangan tetapi berkat petunjuk-petunjuk dari Pangeran Katandur dibidang pertanian maka hasil produksi dapat dilipat gandakan dan kelaparan dapat segera diatasi.

Pangeran Katandur memang mempunyai darah keturunan Arab maka disamping memimpin pertanian ia juga menyebarkan Agama Islam, setelah beberapa keturunan sampailah pada Bendoro Saud, dengan demikian ia mempunyai keturunan Arab. Bendoro Saud diambil oleh pamannya ialah Kyai Pekke, Kyai ini mempunyai banyak santri termasuk pula Bendoro Saud.

Pada malam hari santri-santrinya tidur bersama-sama dilanggar, pada suatu malam Kyai Pekke melihat-lihat santrinya yang sedang tidur dalam malam yang gelap itu tampaklah sinar yang datang dari salah seorang santrinya.

Kyai Pekke menghampiri santri tersebut dan memberi tanda sarungnya dilobangi dengan api rokok, pada keesokan harinya Kyai Pekke memeriksa santri-santrinya dan ternyata sarung yang diberi tanda disarungnya berlobang ialah Bendoro Saud, Isteri Bendoro Saud ialah Nyai Isza dan mempunyai dua orang anak yang bernama Ario Pacinan dan Sumolo bergelar Panembahan Notokusumo I.

Diceritakan selanjutnya bahwa Ratu Tirtonegoro bermimpi supaya ia kawin dengan Bendoro Saud anak dari Bendoro Bungso yang tinggal di Batu Ampar oleh karena itu ia menyuruh menterinya untuk memberi tahu Bendoro Saud supaya menghadap kekeraton dan Bendoro Saud diberitahunya atas mimpinya. Setelah ada kata sepakat dari keduanya perkawinan dilaksanakan dengan mengambil gelar isterinya ialah Tumenggung Tirtonegorodan terus menetap di keraton.

Selanjutnya diceritakan bahwa Patih Sumenep ialah Purwonegoro mendengar adanya pelaksanaan perkawinan di keraton ia amat marah karena ia sendiri bermaksud mengawini Ratu Tirtonegoro, ia tidak sudi menghadap kekeraton meskipun berkali-kali dipanggil oleh Ratu, bahkan ia membalas panggilan itu dengan nada menantang Bendoro Saud untuk berperang.

Pada suatu waktu di Pendopo keraton diadakan pertemuan dan sekaligus untuk memperkenalkan R.T. Tirtonegoro (Bendoro Saud). Juga patih Purwonegoro diharuskan hadir oleh Ratu Tirtonegoro, pada saat itu seorang menteri yang bernama K. Sawunggaling disuruh berpakaian kerajaan dan didudukkan diatas kursi kerajaan sehingga jika orang kurang teliti akan mengira bahwa ia adalah Rajanya.

Sebelah belakang kanan berdiri pemegang tombak upacara keraton tidak antara lama patih Purwonegoro datang dengan kelihatan sangat marah dan terus menuju orang yang duduk disinggasana (dikiranya Bendoro Saud) dengan pedang terhenus serta terus memukulkan pedangnya dengan sangat keras, untunglah pedangnya tidak mengenai sasarannya akan tetapi tertancap ditiang pendopo sehingga tidak mudah ditarik kembali. Setelah Sawunggaling mengelakkan diri dari bacokan pedang terus ia menghunuskn pedangnya ditusukkan keperut patih Purwonegoro meninggal seketika itu juga, peristiwa yang tragis itu menimbulkan banyak akibat.

Sebagaimana telah diceritakan bahwa antar Ratu Tirtonegoro dan Purwonegoro ada hubungan famili ialah sama-sama keturunan Judonegoro karena peristiwa tersebut, maka kerajaan Sumenep pecah menjadi dua ialah golongan yang ada dipihak Tirtonegoro diperbolehkan tinggal di Sumenep dan diwajibkan berubah gelarnya dengan sebutan Kyai serta berjanji tidak akan menentang Bendoro Saud sampai tujuh keturunannya.

Bagi mereka yang tidak setuju terhadap ketentuan diatas dianjurkan lebih baik meninggalkan kerajaan Sumenep dan kembali ke Pamekasan, Sampang atau Bangkalan.diceritakan bahwa yang tinggal di Sumenep masih cukup banyak karena masih banyak yang cinta kepada Ratu Tirtonegoro.

Sebagaimana telah diceritakan bahwa Bendoro Saud dengan Isterinya yang pertama Nyai Isza mempunyai dua orang anak sedangkan dengan Ratu Tirtonegoro tidak mempunyai keturunan.

Pada suatu waktu Ratu Tirtonegoro memanggil dua orang anak dari Bendoro Saud dan disuruh untuk menghadap kekeraton, setelah mereka sampai kekeraton mereka menyembag dan duduk berjauhan dengan Bapak dan ibu tirinya karena itu satu persatu dipanggilnya dan yang datang pertama ialah yang tertua dengan menyungkem kepada ayahnya terlebih dulu, setelah itu datanglah yang putera yang kedua dan ialah Somala yang menyungkem terlebih dahulu pada ibu tirinya dan dilanjutkan pada Bapaknya.

Ratu Tirtonegoro lalu berkata sebagai wasiat yang diingat oleh sekretaris Kerajaan ialah sebagai berikut : "kelak kemudian hari apabila ayah dari kedua orang anak ini meninggal maka yang diperkenankan untuk mengganti menjadi Raja Sumenep adalah anaknya yang nomor dua yang bernama Somala".

Kedua anak itu atau diijinkan tinggal dikerajaan beberapa waktu lamanya setelah itu ia minta diri untuk kembali kerumah ibunya di Batu Ampar, setelah Tirtonegoro (Bendoro Saud) meninggal dunia dalam tahun 1762, maka sesuai wasiat Ratu Tirtonegoro yang menggantikannya ialah Somala dengan bergelar Panembahan Notokusumo I.

Beberapa kejadian selama pemerintahan Somala ialah sebagai berikut : pemisahan Kabupaten Panarukan dari daerah Sumenep, yang sebelumnya memang termasuk wilayah kerajaan Madura, pembikinan keraton Sumenep yang sekarang menjadi Rumah Kabupaten dan pembangunan Masjid Jamik dikota Sumenep tahun 1763.

Pada tahun 1810 Panembahan Somala diminta datang oleh Kompeni ke daerah Semarang untuk ikut serta menjaga daerah pesisiran berhubung dengan timbulnya peperangan antara Belanda dan Inggris, sewaktu Somala tidak ada di Sumenep inggris datang menyerang dari lautan dengan kapal perangnya yang mempergunakan meriam sampai di Pantai Soroka.

Berhubung pemerintahan tidak ada di Sumenep maka Patih Sumenep ialah Kyai Mangundi Rejo mengambil keputusan untuk menyerang Inggris dan bersama sama anaknya berangkat ke pantai Soraka yang diikuti pula oleh tentara Sumenep, dalam pertempuran itu Patih Mangundirejo beserta anak-anaknya Gugur demikian pula banyak anggota-anggota yang tewas dalam peperangan itu.

Sewaktu Somala datang dari Semarang dan mendengar kabar itu ia sangat terharu dan terus menyusul ke Saroka, sesampinya di Saroka ternyata tentara inggris sudah meninggalkan medan pertempuran dan mereka sudah naik keatas kapal dan terus berlayar meninggalkan perairan daerah Sumenep.
Dikutip dari :
Buku Selayang Pandang Sejarah Madura
Oleh :DR. Abdurrahman

SULTAN ABDURRACHMAN PAKUNATANINGRAT
Setelah Panembahan Somala meninggal dunia maka putera yang tertua ialah Pangeran Panggung dengan gelar Kusumodiningrat yang menggantinya tetapi oleh Kompeni tidak lama ia dipindah menjadi Bupati Pasuruan karena itu pada ahirnya yang mengganti Somala ialah Abdurrachman yang semula bergelar Raden Ario Tirtodiningrat dan terakhir berubah lagi gelarnya ialah Sultan Abdurrachman Pakutaningrat I.

Sultan Abdurrachman pernah bertugas keluar Madura guna membasmi pemberontakan Japan, Cirebon, Bali dan Sulawesi. Dalam tahun 1811 sampai tahun 1816 Pulau Nusantara jatuh ketangan Inggris, Gubernur Jendral Lord Minto membagi bagi daerah taklukannya dalam 4 Gubernemen ialah :
1. Malaka
2. Sumatera Barat
3. Maluku
4. Jawa
Pimpinan untuk Jawa-Madura dan sekitarnya (Palembang, Banjarmasin, Makassar dan Sunda kecil) diserahkan kepada Letnan Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles. Pada suatu waktu Raffles mengirimkan batu tertulis kepada Sultan Abdurrachman untuk dapat disalin kedalam Bahasa Melayu.

Pakutaningrat menerima tugas ini dengan baik asal saja batu itu beberapa lamanya ditinggalkan kekaraton Sumenep, menurut berita batu itu didapat di Pulau Bali dan tidak seorangpun orang yang dapat menterjemaahkan tulisan 2 kuno yang tersurat diatas batu itu, tugas tersebut dikerjakan olae Pakutaningrat dibantu oleh seorang Jaksa yang bernama Pratalikromo, setelah tulisan kuno itu selesai disalin kedalam Bahasa Melayu, terus batu itu beserta salinannya dikirim kembali kepada Raffles.

Setelah dua tahun lamanya baru Pakutaningrat menerima surat balasan bahwa penterjemahan dari Sumenep itu cocok dengan penterjemahan yang diusahakan di Hindustan. Oleh karena itu Sultan Pakutaningrat menerima gelar Doktor didalam kesastraan dari Pemerintahan Ingris, memang Sultan Pakutaningrat pandai sekali dalam macam2 bahasa dan ilmu pengetahuan ia pandai pula dalam ilmu agama, pandai Bahasa Sansakerta, Bahasa Kawi dan pandai pula membuat senjata2 semacam keris, dan lain sebagainya.

Di Museum Kota Sumenep ada kitab Suci Alquran yang berukuran besar hasil tulisan Sultan Abdurrachman Pakutaningrat. Dalam pemerintahannya Pakutaningrat masuk seorang pemimpin yang dihormati dan disegani oleh rakyatnya karena kebijaksanaanya, keamanan dan ketentraman dapat dibina sebaik-baiknya sehingga memberi kesempatan membangun dan meningkatkan hasil produksi yang dikerjakan oleh masyarakat.

Perekonomian dan perdagangan berjalan lancar sehingga dapat meningkatkan taraf hidu rakyat Madura, nama Sultan Pakutaningrat sampai sekarang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Sumenep karena mempunyai banyak jasa terhadap masyarakat ia meninggal usia dalam usia tinggi ialah setelah berumur 73 tahun jenazah dikuburkan di Asta Tinggi desa Kebonagung berkumpul dengan makam ayahnya Somala beserta Pembesar-Pembesar kerajaan Sumenep lainnya.
Dikutip dari :
Buku Selayang Pandang Sejarah Madura
Oleh :DR. Abdurrahman

Rabu, 03 Maret 2010

KosoNG

By : Leily Rahmadewi

Raga ini hanya pinjaman lunak….tanpa kita punya nilai tukar untuk menebusnya
Perasaan ini hanya sebuah proposal…..tanpa kita punya nilai tawar untuk menyetujuinya
Pikiran ini hanya usulan proyek….tanpa kita bisa menentukan realisasinya
Tubuh ini hanya saluran air…..tanpa kita tau air kemanfaatan apa yang akan dialirkannya
Jiwa ini hanya bahan bakar….tanpa kita tahu energy alternative apa yang bisa menggantikannya
Rasa itu luapan air yang memancar deras….tanpa kita bisa mengatur volumenya
Ide adalah rekan kerja…..tapi beda departemen
Karya adalah bantuan langsung tunai…..tanpa kita bisa memaksanya mengalir tiap bulan
Cinta adalah gejala pemanasan global……yang bisa merubah cuaca kapanpun
Pekerjaan adalah gossip selebritis…..yang selalu berganti dan beraneka ragam kisahnnya
Emosi adalah skandal pejabat…..yang kadang terungkap atau bahkan tersimpan rapat

JINGGA di bukit semboja

By : Leily Rahmadewi

Semua peristiwa dalam perjalanan hidup kita bergerak indah dalam ruang dan waktunya sendiri-sendiri………

Tanpa kita bisa menahannya untuk tidak pergi………

Ataupun menggugatnya untuk hadir kembali…..

Hidup adalah sebuah misteri agung….


Ketika karang sudah tidak lagi berongga dan bercela…..karbon dioksida yang berhembus dari dalam tubuh justru terpaksa terhirup kembali menguasai system pernapasan ku yang mulai melemah…sang oksigenpun mulai kehilangan semangatnya untuk menembus ruang kosong diantara karang tempatku terdiam…..betapa tidak kuasanya makhluk yang dinamai manusia ini, ketika harus berhadapan dengan jalan tanpa tembusan….dimanakah sahabatku kekuasaan yang dulu pernah menemaniku disini ? kemana perginya manisnya dinar yang pernah memanjakan diri ? apakah ada yang tahu kemana perginya cinta kekasih yang senantisa membelaiku disaat terpuruk ?......semuanya menjadi penuh kepalsuan, hanya berbekas janji manis saja. Satu-satunya sms balasan yang aku terima adalah bahwa, kekuasaan sedang sibuk dengan jadwal kunjungan luar negeri..dinar sedang ada janji dengan korun di planet cyber dan cinta sedang intens sama tante-tante klient kawin kontraknya.

Semuanya berawal dari rasionalitas tanpa batas dan cinta yang tidak berujung. Kombinasi keduanya menghasilkan formula keliaran yang yang mampu menerjang batas hierarki kesopanan manapun, dan diyakini mampu membuat yang tidak nyata menjadi nyata. Betapa sempurnanya apa yang terlihat, tercium dan teraba ketika itu. Nihilisme dan skeptisisme telah berhasil menggeser semua Kecerdasan Spiritual yang tersisa. Tanpa pernah disadari hingga tiba saat semua aksesoris keagungan dunia itu mulai menjauh pergi.

Jauh sudah kaki ini melangkah, merayap di keheningan senja. Menembus belukar yang mencabik-cabik kulit. Terus ku kejar sinar Sang Surya yang mulai melemah. Bayangan pohon-pohon besar di hutan perawan kala senja, membuat bulu kudukku berdiri. Hanya satu keyakinan yang terus berbisik “semua perjalanan pasti menemui batas akhir, untuk sebuah awal yang baru ataupun untuk akhir dari perjalanan yang melelahkan ini”. Langkahku terhenti saat kurasakan jalanan mulai menanjak menuju suatu perbukitan. Kucoba langkahkan lagi kakiku lebih cepat dari sebelumnya, berharap dipuncak bukit itu akan ketemukan secangkir ketenangan yang bisa membuat ragaku bekerja lebih baik. Semerbak harum bunga semboja memenuhi paru-paruku, ‘klasik, mistis, misterius tapi ramah’ sambutan bukit ini menyapa perasaan dan pikiranku. Pikiran yang sedang berusaha menebak dan meraba apa yang sedang dan akan kuhadapi disini.

Hanya satu kata yang bisa terucap kala kupijakkan kaki di pucak bukit ini “Sempurna” . hamparan pantai tampak berbaring tenang dibawah sana. Senja yang begitu sempurna di bukit semboja. “Ya” …..ku sebut tempat perhentianku kali ini ‘Bukit Semboja’. Dibukit semboja ini Jingga berdiri. Mewarnai langit senja ditemani lembayung dan sang angin yang senantiasa bersenandung. Untuk sebuah ketidak berdayaan, ketidak sempurnaan, ketidakmampuan hingga kekosongan. Untuk menyambut malam yang dipenuhi dengan anugrah cahaya sang dewi malam dan kerlip lembut sang bintang haekal.

Tugu nol kilometer hidupku telah kudirikan di bukit semboja ini. Sebuah penanda antara akhir perjalanan dan awal perjalanan baru seorang Jingga. Nol berkontradiksi dengan nol untuk menghasilkan nol yang baru hingga batas waktu merubahnya. Semoga segala sesuatunya bisa menjadi lebih menenangkan bagi jingga disini. “Avant Garde” sebuah kata yang begitu saja tergetar dari pita suaraku…tapi kali ini tanpa bayangan rasionalitas liar yang pernah menipuku.